Mendirikan Koperasi Wisata Kota Berbasis Masyarakat: Mengubah Setiap Sudut Menjadi Cerita dan Cuan
Bayangkan sebuah kota yang penuh dengan warna, di mana setiap sudut bukan hanya sekadar tempat berlalu, tetapi juga menyimpan kisah dan peluang. Di balik hiruk-pikuk jalanan, taman kecil yang sunyi, bangunan tua bersejarah, dan bahkan warung kopi sederhana di pinggir jalan, tersembunyi potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang memikat. Inilah semangat yang diusung oleh koperasi wisata kota, sebuah gerakan kolektif yang tak hanya memajukan sektor pariwisata, tetapi juga menumbuhkan perekonomian lokal.
Koperasi wisata kota bukan sekadar
tentang mendirikan tempat wisata baru. Ini tentang mengajak masyarakat sekitar
untuk bersama-sama mengelola, mempromosikan, dan merasakan manfaat dari
kekayaan lokal yang ada. Dengan semangat gotong royong, koperasi wisata kota
menjadi wadah bagi warga untuk berpartisipasi aktif dalam mengubah kota mereka
menjadi destinasi yang unik dan bernilai jual tinggi.
Berikut beberapa kisah sukses yang
menginspirasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, lengkap dengan tantangan
dan solusinya:
1. Kampung
Prawirotaman, Yogyakarta, Indonesia
Dahulu hanyalah kampung biasa, kini
kawasan ini dikenal sebagai destinasi favorit wisatawan domestik dan
mancanegara. Keberanian warganya membentuk koperasi wisata yang mengelola
homestay, galeri seni, paket tur lokal, dan kegiatan budaya telah membawa
perubahan signifikan.
- Tantangan: Kurangnya pengalaman pengelolaan wisata dan
permodalan awal. Banyak warga ragu apakah usaha ini akan berhasil.
- Solusi: Menggandeng pelaku pariwisata profesional untuk
pelatihan, bekerja sama dengan pemerintah kota untuk pendanaan awal dan promosi.
Koperasi juga membentuk kelompok kerja untuk membagi tugas secara
kolektif.
2. Borgo San
Lorenzo, Tuscany, Italia
Di kota kecil Tuscany ini,
masyarakat mendirikan koperasi wisata yang memadukan pesona pedesaan dengan
atraksi budaya. Mereka mengelola rumah-rumah tradisional menjadi penginapan,
memasarkan kuliner lokal, dan menyelenggarakan festival tahunan yang menarik
ribuan pengunjung.
- Tantangan: Infrastruktur yang terbatas, minimnya akses
transportasi, dan kurangnya promosi digital.
- Solusi: Koperasi berinvestasi dalam perbaikan fasilitas
dasar secara bertahap, menggalang dana komunitas, dan melatih generasi
muda dalam pemasaran digital. Festival budaya tahunan juga menjadi ajang
promosi besar-besaran yang menarik sponsor dan media.
3. Kerala,
India
Dikenal sebagai “God’s Own Country,”
Kerala mengembangkan koperasi wisata berbasis komunitas yang mengelola
homestay, ekowisata, dan paket tur budaya. Penduduk desa tak hanya menjadi
penyedia jasa, tetapi juga pemilik sah destinasi wisata mereka.
- Tantangan: Ketimpangan kepemilikan dan kurangnya
partisipasi perempuan. Selain itu, ada kendala pengelolaan keberlanjutan
lingkungan.
- Solusi: Koperasi menerapkan prinsip keanggotaan
inklusif, memberi pelatihan kepemimpinan dan wirausaha bagi perempuan,
serta mengembangkan paket ekowisata berkelanjutan. Pendapatan koperasi
dialokasikan untuk infrastruktur dasar dan sekolah.
4. Kampung
Morten, Melaka, Malaysia
Kampung Morten merupakan kampung
Melayu tradisional yang kini menjadi ikon wisata budaya di Melaka. Melalui
koperasi wisata lokal, masyarakat mengelola penginapan homestay, museum mini,
dan pertunjukan seni budaya.
- Tantangan: Awalnya, kurangnya kesadaran dan keterampilan
masyarakat dalam memanfaatkan potensi wisata kampung, serta keraguan akan
minat wisatawan.
- Solusi: Pelatihan terpadu yang melibatkan dinas
pariwisata setempat dan universitas, penggalangan dana bersama untuk
renovasi rumah tradisional, dan promosi digital dengan memanfaatkan
platform daring. Hasilnya, Kampung Morten kini menjadi destinasi populer
dan meningkatkan pendapatan warga.
5. Chiang
Khan, Loei, Thailand
Chiang Khan, kota kecil di tepi
Sungai Mekong, dulu nyaris terlupakan. Namun berkat inisiatif koperasi wisata
lokal, kini kawasan ini dikenal sebagai destinasi ekowisata yang memadukan
keindahan alam, budaya lokal, dan pasar malam tradisional.
- Tantangan: Isu keterbatasan fasilitas, minimnya
pengetahuan digital, dan resistensi awal dari sebagian warga terhadap
perubahan.
- Solusi: Koperasi membentuk kelompok pelatihan digital
marketing, membangun infrastruktur dasar berbasis gotong royong, serta
memperkuat promosi dengan menggandeng travel blogger dan influencer untuk
memperkenalkan potensi wisata Chiang Khan ke dunia.
Lalu, bagaimana kita bisa mengadopsi
konsep ini di kota lain? Kuncinya adalah menggali cerita lokal. Apakah
itu kisah perjuangan masa lalu, keunikan arsitektur, kelezatan kuliner, atau
pesona alam yang tersembunyi. Setiap kota memiliki kekayaan yang bisa dijadikan
daya tarik wisata. Dengan koperasi, masyarakat bisa bergandengan tangan
memetakan potensi tersebut, membangun infrastruktur pendukung, dan
mempromosikannya secara digital maupun konvensional.
Tak hanya itu, koperasi wisata kota
juga membuka peluang bagi pelaku UMKM lokal. Produk kerajinan tangan, makanan
khas, dan jasa lokal bisa dikemas dalam paket wisata, menciptakan efek berganda
bagi perekonomian setempat. Wisatawan tak hanya menikmati keindahan kota,
tetapi juga membawa pulang kenangan dan produk lokal yang khas.
Langkah pertama tentu saja membangun
kesadaran bersama. Ajak para pemuda kreatif, pengusaha kecil, tokoh masyarakat,
dan pemerintah daerah untuk duduk bersama, merancang koperasi yang sesuai
dengan karakter kota. Gunakan platform digital untuk mempromosikan potensi
wisata dan cerita lokal yang memikat. Manfaatkan media sosial, blog, atau video
pendek untuk menarik perhatian.
Koperasi wisata kota bukan hanya
tentang profit. Ini tentang membangun kebersamaan, menjaga warisan budaya, dan
memupuk rasa bangga terhadap kota sendiri. Setiap sudut yang dulunya
terlupakan, kini bisa menjadi cerita yang mendunia. Dan setiap cerita itu,
bukan hanya menghidupkan kembali kota, tetapi juga mendatangkan cuan yang adil bagi
semua pihak.
Model Bisnis dan Strategi
Pengembangan Koperasi Wisata Kota
🏞 I. Model Bisnis Koperasi Wisata Kota
🎯 1. Value Proposition (Nilai Tambah)
·
Menyediakan paket wisata kota
berbasis cerita lokal yang unik, mencakup homestay, kuliner, seni budaya, dan
produk kerajinan.
·
Menawarkan pengalaman wisata yang
inklusif, edukatif, dan ramah lingkungan.
·
Memberdayakan masyarakat lokal
sebagai pemilik sekaligus pengelola.
💡 2. Sumber Pendapatan Utama
·
Iuran anggota dan simpanan
koperasi.
·
Penjualan paket wisata (homestay,
tur lokal, kuliner, souvenir).
·
Pendapatan dari penyelenggaraan
event dan festival.
·
Kerjasama sponsorship, CSR
perusahaan, dan hibah pemerintah.
👥 3. Struktur Keanggotaan dan Peran
·
Anggota: warga lokal, pelaku UMKM,
pemuda kreatif.
·
Pengurus: bertugas mengelola
koperasi, melapor ke anggota, menjaga transparansi.
·
Kelompok kerja: tim homestay,
kuliner, kerajinan, promosi.
🔗 4. Saluran Distribusi dan Promosi
·
Platform digital: website, media
sosial, marketplace.
·
Kemitraan dengan travel agent,
influencer, komunitas kreatif, hotel lokal.
·
Event lokal dan pameran untuk
memperluas pasar.
📈 5. Infrastruktur dan Sumber Daya Utama
·
Lokasi destinasi wisata: kampung
budaya, pasar lokal, ruang publik.
·
SDM lokal: pemandu wisata,
pengrajin, pelaku kuliner.
·
Infrastruktur digital: sistem
reservasi online, promosi digital.
🚀 II. Strategi Pengembangan Koperasi Wisata Kota
🔸 1. Fase Awal (0–1 tahun)
✅ Pemetaan potensi wisata kota dan
pembentukan koperasi.
✅ Penyusunan AD/ART, perizinan resmi,
dan rencana bisnis koperasi.
✅ Pengembangan paket wisata awal dan
pelatihan SDM lokal.
✅ Promosi digital awal (website,
media sosial) dan event launching koperasi.
🔸 2. Fase Pertumbuhan (1–3 tahun)
✅ Pengembangan layanan tambahan:
paket tur edukasi, kuliner malam, workshop kerajinan.
✅ Penambahan anggota koperasi dari
kalangan pelaku usaha baru.
✅ Peningkatan kapasitas SDM
(pelatihan lanjutan, sertifikasi pemandu).
✅ Ekspansi promosi melalui kolaborasi
influencer, media, dan travel agent.
✅ Diversifikasi produk wisata
berbasis musim atau tema khusus.
🔸 3. Fase Pemantapan (3–5 tahun)
✅ Inovasi berkelanjutan: digitalisasi
reservasi, AR/VR untuk promosi, paket wisata premium.
✅ Penataan infrastruktur: signage
wisata, transportasi lokal, ruang publik.
✅ Pembangunan kemitraan jangka
panjang dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta.
✅ Pengembangan koperasi sekunder
untuk memayungi koperasi-koperasi kecil di sekitarnya.
🌱 Prinsip Utama Pengembangan
🔹 Gotong royong dan
pemberdayaan lokal: Semua keuntungan didistribusikan adil, dengan
prioritas peningkatan kesejahteraan warga.
🔹 Keberlanjutan:
Menjaga kelestarian budaya, lingkungan, dan keseimbangan sosial.
🔹 Digitalisasi:
Pemanfaatan teknologi digital untuk promosi, reservasi, dan operasional.
🔹 Inovasi kreatif:
Menyisipkan elemen cerita, edukasi, dan interaksi wisatawan dengan warga.
Jadi, sudah siapkah Anda ikut
mengubah sudut kota Anda menjadi cerita dan cuan? Mari mulai dari sekarang!
Lampiran 1 :
SOP (Standard Operating
Procedure) KOPERASI WISATA KOTA
📌 I. PENERIMAAN ANGGOTA BARU
Langkah-langkah:
1️⃣ Calon anggota
mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan fotokopi identitas.
2️⃣ Menyetorkan simpanan pokok dan
simpanan wajib pertama.
3️⃣ Pengurus melakukan verifikasi data
dan memberikan tanda bukti keanggotaan.
4️⃣ Calon anggota mengikuti orientasi koperasi
dan pengenalan sistem.
📌 II. PENGELOLAAN USAHA KOPERASI WISATA
A. Pengelolaan Homestay
1️⃣ Pendaftaran
homestay oleh anggota ke koperasi.
2️⃣ Tim homestay melakukan penilaian
kelayakan (fasilitas, kebersihan, keamanan).
3️⃣ Penandatanganan
perjanjian kerjasama homestay.
4️⃣ Penetapan tarif, sistem pemesanan,
dan pembagian hasil (profit sharing).
B. Pengelolaan Paket Tur Wisata
1️⃣ Penyusunan
rute tur wisata oleh tim kreatif koperasi.
2️⃣ Penyediaan pemandu wisata terlatih
dari anggota.
3️⃣ Penentuan harga paket, fasilitas,
dan jadwal.
4️⃣ Promosi paket tur melalui media
sosial, website, dan jaringan travel.
C. Produk Kuliner, Kerajinan, dan Event
1️⃣ Kurasi produk
kuliner/kerajinan dari anggota.
2️⃣ Penentuan harga jual, standar
kualitas, dan branding koperasi.
3️⃣ Penyelenggaraan event dan
festival: susun rencana, tentukan lokasi, siapkan promosi.
📌 III. PENGELOLAAN KEUANGAN
1️⃣ Setiap
transaksi keuangan dicatat dalam buku kas dan sistem digital (jika ada).
2️⃣ Simpanan anggota disetor ke
rekening koperasi.
3️⃣ Pembagian SHU dilakukan setiap
akhir tahun berdasarkan keputusan rapat anggota.
4️⃣ Pengeluaran wajib disetujui
minimal oleh ketua dan bendahara.
📌 IV. PROMOSI DAN KEMITRAAN
1️⃣ Membuat
konten promosi berkala (foto, video, artikel) untuk media sosial dan website.
2️⃣ Menjalin kemitraan dengan travel
agent, influencer, hotel, dan media lokal.
3️⃣ Mengikuti pameran pariwisata,
bazar, atau festival budaya.
4️⃣ Menerapkan sistem reservasi online
dan digital payment.
📌 V. PENGAWASAN DAN EVALUASI
1️⃣ Pengurus
melaporkan kegiatan usaha koperasi setiap 3 bulan ke rapat anggota.
2️⃣ Pengawas memeriksa laporan
keuangan dan kepatuhan AD/ART.
3️⃣ Rapat evaluasi diadakan minimal 1
kali setahun untuk merumuskan perbaikan.
📌 VI. PENANGANAN KOMPLAIN WISATAWAN ATAU ANGGOTA
1️⃣ Menerima
komplain secara lisan/tulisan (formulir/surelap/email).
2️⃣ Menyusun berita acara penanganan
komplain.
3️⃣ Memberikan solusi maksimal 7 hari
kerja.
4️⃣ Jika tidak selesai, masalah akan
dibahas dalam rapat pengurus/anggota.
📌 VII. PENYELESAIAN KONFLIK INTERNAL
1️⃣ Masalah antar
anggota diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah.
2️⃣ Jika tidak tercapai, dibawa ke
rapat pengurus atau rapat anggota.
3️⃣ Keputusan rapat bersifat final dan
mengikat.
📌 VIII. PENGHENTIAN KEANGGOTAAN
1️⃣ Anggota
mengundurkan diri dengan surat pernyataan.
2️⃣ Anggota yang melanggar AD/ART akan
diberikan surat peringatan.
3️⃣ Jika pelanggaran berlanjut,
anggota diberhentikan melalui rapat pengurus/anggota.
4️⃣ Simpanan pokok dikembalikan sesuai
ketentuan.
Lampiran 2 :
Panduan Praktis Pendirian
Koperasi Wisata Kota
Mendirikan koperasi wisata kota memerlukan persiapan matang
dan kolaborasi lintas sektor. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa Anda
ikuti:
1️⃣
Persiapan Awal
🔹 Identifikasi
Potensi Wisata Lokal
·
Pemetaan aset wisata kota:
bangunan bersejarah, kuliner, seni budaya, alam.
·
Inventarisasi pelaku usaha lokal
yang dapat dilibatkan.
🔹 Rapat Komunitas dan
Sosialisasi
·
Undang tokoh masyarakat, pelaku
usaha kecil, pemuda, dan dinas terkait.
·
Sosialisasikan konsep koperasi
wisata kota, manfaat, dan peluangnya.
🔹 Pembentukan Tim
Inti
·
Bentuk tim kecil untuk mengawal
proses pendirian.
·
Tetapkan peran awal: ketua,
sekretaris, bendahara, humas.
2️⃣
Pendirian Resmi Koperasi
🔹 Penyusunan AD/ART
·
Rumuskan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga koperasi.
·
Cantumkan visi-misi, jenis usaha
(wisata, homestay, kuliner, budaya), keanggotaan, dan sistem pengelolaan.
🔹 Rapat Pembentukan
dan Pencatatan
·
Adakan rapat pembentukan koperasi
dengan minimal 20 calon anggota.
·
Catat risalah rapat dan persiapkan
dokumen pengesahan.
🔹 Pengajuan ke Dinas
Koperasi
·
Daftarkan koperasi ke dinas
koperasi setempat untuk memperoleh pengesahan badan hukum.
·
Lengkapi dokumen: AD/ART, daftar
hadir, susunan pengurus, dan identitas anggota.
3️⃣
Pengembangan dan Operasional
🔹 Rencana Usaha
Koperasi
·
Susun rencana bisnis (Business
Plan) yang jelas, mencakup jenis wisata yang dikelola, target pasar, dan
proyeksi keuangan.
·
Rancang paket wisata yang
memadukan cerita lokal, kuliner, budaya, dan produk UMKM.
🔹 Modal Awal
·
Kumpulkan iuran pokok, simpanan
wajib, dan simpanan sukarela dari anggota.
·
Manfaatkan peluang pendanaan
seperti hibah pemerintah atau CSR perusahaan.
🔹 Pemberdayaan SDM
·
Selenggarakan pelatihan pemandu
wisata, digital marketing, dan pengelolaan usaha.
·
Bentuk kelompok kerja: homestay,
kuliner, kerajinan, promosi.
🔹 Promosi dan
Kemitraan
·
Buat website, media sosial, dan
konten menarik tentang destinasi wisata kota.
·
Jalin kerja sama dengan travel
agent, komunitas kreatif, influencer, dan media lokal.
4️⃣
Pemantauan dan Evaluasi
🔹 Monitoring Berkala
·
Adakan rapat anggota rutin untuk
mengevaluasi kinerja koperasi.
·
Susun laporan keuangan dan
kegiatan untuk transparansi.
🔹 Inovasi
Berkelanjutan
·
Kembangkan produk wisata baru
(contoh: wisata malam, kuliner tematik, tur edukasi).
·
Terus gali cerita lokal untuk menjadi
daya tarik baru.
Tips Sukses Pendirian
Koperasi Wisata Kota
✅ Libatkan seluruh elemen masyarakat
secara aktif.
✅ Gunakan teknologi digital untuk
promosi dan pengelolaan.
✅ Terapkan prinsip keberlanjutan dan
ramah lingkungan.
✅ Bangun jaringan dengan pihak luar:
pemerintah, universitas, lembaga swasta.
Lampiran 3 :
ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI WISATA KOTA
BAB I: NAMA
DAN TEMPAT KEDUDUKAN
- Pasal 1:
Koperasi ini bernama Koperasi Wisata Kota “(Nama Koperasi)”, berkedudukan di (Alamat Lengkap).
BAB II: AZAS
DAN TUJUAN
- Pasal 2:
Koperasi berazaskan kekeluargaan dan gotong royong. - Pasal 3:
Tujuan koperasi ini:
- Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
sekitar.
- Mengelola dan mengembangkan potensi wisata kota
secara profesional.
- Melestarikan budaya lokal, lingkungan, dan
warisan kota.
BAB III:
KEGIATAN USAHA
- Pasal 4:
Kegiatan usaha koperasi meliputi:
- Pengelolaan homestay dan penginapan lokal.
- Penyelenggaraan paket tur wisata kota.
- Pengembangan produk kuliner, kerajinan, dan seni
budaya.
- Promosi dan penyelenggaraan event pariwisata.
- Pelatihan dan pengembangan SDM pariwisata.
BAB IV:
KEANGGOTAAN
- Pasal 5:
Anggota koperasi adalah warga lokal yang memiliki minat dan komitmen pada pengembangan pariwisata kota. - Pasal 6:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. - Pasal 7:
Hak anggota: memperoleh manfaat usaha, berpendapat, memilih, dan dipilih. - Pasal 8:
Kewajiban anggota: mematuhi AD/ART, berpartisipasi aktif, dan memenuhi kewajiban iuran.
BAB V:
PERMODALAN
- Pasal 9:
Modal koperasi terdiri dari:
- Simpanan pokok: Rp… (ditentukan dalam Rapat
Anggota).
- Simpanan wajib: Rp… per bulan.
- Simpanan sukarela dan dana hibah.
BAB VI:
ORGANISASI
- Pasal 10:
Organisasi koperasi terdiri dari:
- Rapat Anggota.
- Pengurus.
- Pengawas.
BAB VII:
RAPAT ANGGOTA
- Pasal 11:
Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi, dilaksanakan minimal sekali setahun. - Pasal 12:
Keputusan rapat anggota sah jika dihadiri minimal ½ + 1 jumlah anggota.
BAB VIII:
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
- Pasal 13:
Perubahan AD hanya dapat dilakukan melalui rapat anggota dengan persetujuan minimal 2/3 anggota.
BAB IX:
PEMBUBARAN
- Pasal 14:
Pembubaran koperasi dilakukan melalui rapat anggota atau oleh pemerintah sesuai peraturan yang berlaku.
🌿 ANGGARAN
RUMAH TANGGA (ART) KOPERASI WISATA KOTA
Pasal 1:
Keanggotaan
- Setiap calon anggota wajib mengisi formulir
pendaftaran dan membayar simpanan pokok.
- Anggota yang tidak memenuhi kewajiban (misalnya
iuran bulanan) akan diberikan peringatan tertulis sebelum dinonaktifkan.
Pasal 2: Hak
dan Kewajiban
- Anggota berhak mengikuti pelatihan, mendapat
prioritas dalam kesempatan usaha koperasi, dan pembagian SHU.
- Anggota wajib menjaga nama baik koperasi, taat
peraturan, dan mendukung kegiatan.
Pasal 3:
Rapat Anggota
- Rapat anggota dilaksanakan secara rutin untuk
evaluasi, perencanaan, dan laporan.
- Keputusan rapat anggota bersifat mengikat bagi
semua anggota.
Pasal 4:
Pengurus dan Pengawas
- Pengurus dipilih melalui rapat anggota untuk masa
jabatan 3 tahun.
- Tugas pengurus: mengelola koperasi, melaporkan
keuangan, dan mengkoordinasikan kegiatan usaha.
- Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan AD/ART
dan keuangan koperasi.
Pasal 5:
Pembiayaan
- Dana operasional koperasi bersumber dari simpanan
anggota, hasil usaha, dan dana hibah/sponsorship.
- Penggunaan dana harus disetujui rapat pengurus
atau anggota.
Pasal 6:
Sanksi
- Anggota yang melanggar AD/ART akan diberikan
peringatan lisan/tertulis.
- Jika pelanggaran berlanjut, dapat dikenai sanksi
berupa pembekuan hak atau dikeluarkan.
Lampiran 4 :
PROPOSAL PENDIRIAN KOPERASI WISATA KOTA
I. Judul
Proposal
Pendirian Koperasi Wisata Kota
“(Nama Koperasi)”
II. Latar
Belakang
Kota kami memiliki potensi wisata
yang kaya akan budaya, sejarah, kuliner, dan keindahan alam. Namun, potensi ini
belum dikelola secara optimal sehingga manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat
belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif untuk mengelola dan
mengembangkan potensi tersebut melalui koperasi berbasis komunitas.
III. Tujuan
- Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
sekitar melalui pengelolaan wisata berbasis koperasi.
- Melestarikan budaya lokal dan lingkungan kota.
- Menyediakan destinasi wisata yang menarik,
edukatif, dan ramah pengunjung.
IV. Bentuk
Kegiatan
- Pengelolaan homestay dan penginapan lokal.
- Pengembangan paket tur wisata kota.
- Promosi produk kuliner, kerajinan, dan seni
budaya.
- Penyelenggaraan festival budaya dan event
pariwisata.
V. Manfaat
- Memberikan pendapatan tambahan bagi anggota dan masyarakat.
- Menumbuhkan rasa bangga dan cinta kota.
- Memperkuat citra kota sebagai destinasi wisata
yang kreatif dan inklusif.
VI. Rencana
Anggaran Awal
No |
Kebutuhan |
Estimasi Biaya |
1 |
Legalitas
dan pengesahan koperasi |
Rp ………… |
2 |
Pengembangan
homestay dan fasilitas |
Rp ………… |
3 |
Pelatihan
dan workshop SDM |
Rp ………… |
4 |
Promosi
awal (website, media sosial, brosur) |
Rp ………… |
5 |
Operasional
awal koperasi |
Rp ………… |
Total |
Rp ………… |
VII. Penutup
Proposal ini kami ajukan sebagai
langkah awal dalam mewujudkan pengelolaan wisata kota berbasis koperasi. Besar
harapan kami mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk merealisasikan rencana
ini demi kesejahteraan bersama.
📄 SURAT
PENGANTAR PROPOSAL
KOPERASI WISATA KOTA “(NAMA
KOPERASI)”
Alamat: …………
Telepon: …………
Email: …………
Nomor: ………
Lampiran: Proposal Pendirian Koperasi Wisata Kota
Perihal: Permohonan Dukungan
Kepada Yth.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (atau instansi terkait)
di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana pendirian Koperasi Wisata Kota “(Nama Koperasi)”
yang bertujuan untuk mengelola dan mengembangkan potensi wisata kota secara
kolektif dan berkelanjutan, bersama ini kami mengajukan Proposal Pendirian
Koperasi untuk mendapat dukungan, baik dalam bentuk fasilitasi perizinan, pendampingan
teknis, maupun kemitraan promosi.
Kami berharap Dinas Koperasi dan UKM
(atau instansi terkait) dapat memberikan dukungan dan arahan guna kelancaran
proses pendirian koperasi ini, sehingga mampu berkontribusi nyata bagi
kesejahteraan masyarakat kota.
Atas perhatian dan kerjasamanya,
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Koperasi Wisata Kota
(Nama Ketua)
Lampiran 5 :
PROPOSAL PENDANAAN UNTUK SPONSOR LAIN
PENGEMBANGAN KOPERASI
WISATA KOTA “(NAMA KOPERASI)”
I. Latar Belakang
Koperasi Wisata Kota “(Nama Koperasi)” merupakan inisiatif
kolektif masyarakat untuk mengelola potensi wisata kota berbasis budaya,
sejarah, kuliner, dan keindahan alam secara profesional. Pendirian koperasi ini
bertujuan untuk mendorong kesejahteraan ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan
pemberdayaan komunitas.
Sebagai tahap awal, kami memerlukan dukungan pendanaan untuk memperkuat fondasi
operasional, pengembangan SDM, promosi, dan infrastruktur wisata yang dikelola
koperasi.
II. Tujuan Permohonan Pendanaan
🔸 Memperkuat kapasitas dan
operasional awal Koperasi Wisata Kota.
🔸 Memfasilitasi pelatihan SDM
(pemandu wisata, digital marketing, hospitality).
🔸 Mendukung promosi digital
dan branding destinasi wisata kota.
🔸 Meningkatkan infrastruktur
dasar homestay, lokasi tur, dan pusat produk lokal.
III. Rencana Kegiatan yang
Didukung Pendanaan
No |
Kegiatan |
Estimasi
Biaya |
1 |
Pelatihan SDM dan workshop kepariwisataan |
Rp ………… |
2 |
Pembuatan dan pengembangan website, media
sosial, dan konten promosi |
Rp ………… |
3 |
Renovasi homestay dan fasilitas wisata |
Rp ………… |
4 |
Produksi materi promosi (brosur, spanduk,
video) |
Rp ………… |
5 |
Penyelenggaraan event launching dan festival
budaya |
Rp ………… |
6 |
Modal awal pengelolaan operasional koperasi |
Rp ………… |
Total |
Rp ………… |
IV. Manfaat Bagi Sponsor/CSR
✅ Brand Exposure:
Logo dan nama sponsor akan ditampilkan pada materi promosi, acara, dan lokasi
wisata.
✅ Community Engagement:
Sponsor akan dikenal sebagai mitra yang mendukung pemberdayaan ekonomi lokal
dan pelestarian budaya.
✅ Sustainability Impact:
Mendukung program berkelanjutan yang berdampak nyata pada masyarakat dan
lingkungan.
✅ Laporan dan Dokumentasi:
Sponsor akan menerima laporan rutin perkembangan proyek, termasuk dokumentasi
visual dan narasi capaian.
V. Penutup
Kami yakin bahwa dengan dukungan Bapak/Ibu melalui program CSR
atau sponsorship, Koperasi Wisata Kota “(Nama Koperasi)” akan tumbuh sebagai
model pengelolaan wisata yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan.
Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Koperasi Wisata Kota
(Nama Ketua)
Kontak: (nomor telepon/email)
📄 SURAT PENGANTAR PENGAJUAN PENDANAAN
KOPERASI WISATA KOTA “(NAMA KOPERASI)”
Alamat: …………
Telepon: …………
Email: …………
Nomor: ………
Lampiran: Proposal Pendanaan Koperasi Wisata Kota
Perihal: Permohonan Dukungan Pendanaan
Kepada Yth.
Pimpinan (Nama Sponsor/Perusahaan CSR)
di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengembangan Koperasi Wisata Kota “(Nama Koperasi)”,
kami memohon dukungan pendanaan untuk mendukung kegiatan pelatihan,
pengembangan infrastruktur, promosi, dan operasional koperasi. Dukungan
Bapak/Ibu akan sangat berarti dalam mewujudkan destinasi wisata kota yang
inovatif, inklusif, dan memberdayakan masyarakat.
Bersama surat ini, kami lampirkan proposal lengkap pengajuan
pendanaan. Kami berharap dapat segera berdiskusi lebih lanjut mengenai bentuk
dukungan yang dapat diberikan.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima
kasih.
Hormat kami,
Ketua Koperasi Wisata Kota
(Nama Ketua)
Daftar Sponsor Potensial dan Program CSR-Nya
1️⃣ PT Telkom
Indonesia Tbk
- Program CSR: Digitalisasi dan Pendidikan (Smart City, Smart
School)
- Relevansi: Mendukung digitalisasi promosi wisata edukasi,
penyediaan teknologi AR/VR, dan platform online edukasi.
- Kontak: https://www.telkom.co.id/sites
2️⃣ PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
- Program CSR: BRI Peduli – Pendidikan dan Pemberdayaan
Ekonomi Lokal
- Relevansi: Mendukung pelatihan SDM lokal, pengembangan
koperasi, dan program literasi masyarakat.
- Kontak: https://bri.co.id/csr
3️⃣ PT Astra
International Tbk
- Program CSR: SATU Indonesia Awards, Pendidikan dan
Lingkungan
- Relevansi: Mendukung kegiatan edukasi berbasis lingkungan,
festival edukasi kota, dan pengembangan ruang belajar kreatif.
- Kontak: https://www.satu-indonesia.com
4️⃣ PT
Pertamina (Persero)
- Program CSR: Pertamina Sobat Bumi – Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakat
- Relevansi: Mendukung pengembangan homestay edukatif,
workshop kerajinan, dan pengelolaan eco-park sebagai destinasi edukasi.
- Kontak: https://pertamina.com/id/csr
5️⃣ Danone
Indonesia (Aqua Group)
- Program CSR: Danone-AQUA Lestari – Lingkungan dan Edukasi
Berkelanjutan
- Relevansi: Mendukung wisata edukasi berbasis lingkungan
(urban farming, eco-tour), workshop daur ulang, dan kampanye edukasi air
bersih.
- Kontak: https://www.sehataqua.co.id
6️⃣ PT Unilever
Indonesia Tbk
- Program CSR: BrightFuture – Edukasi Kebersihan, Kesehatan,
dan Lingkungan
- Relevansi: Mendukung workshop edukasi anak-anak
(kebersihan, sanitasi), festival edukasi keluarga, dan program literasi
berbasis lingkungan.
- Kontak:
https://www.unilever.co.id/sustainable-living/csr/
7️⃣ Sampoerna
Foundation
- Program CSR: Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi
- Relevansi: Mendukung pengembangan SDM (pelatihan pemandu,
pelatih workshop), penyediaan sarana edukasi, dan beasiswa peserta didik.
- Kontak: https://www.sampoernafoundation.org
8️⃣ CIMB Niaga
- Program CSR: Keberlanjutan dan Edukasi
- Relevansi: Mendukung festival edukasi kota, promosi
digital koperasi, dan literasi keuangan bagi anggota koperasi.
- Kontak:
https://www.cimbniaga.co.id/id/individu/tentang-cimb-niaga/tanggung-jawab-sosial-perusahaan
9️⃣ Google
Indonesia
- Program CSR: Grow with Google – Literasi Digital dan
Pendidikan
- Relevansi: Mendukung digitalisasi promosi koperasi
edutourism, pengembangan konten edukasi online, dan pelatihan digital
untuk anggota.
- Kontak: https://grow.google/intl/id_id/
🔟 Shopee Indonesia
- Program CSR: Shopee Bareng UMKM – Pemberdayaan Usaha Lokal
- Relevansi: Mendukung promosi digital produk edukasi
(souvenir, kit belajar), pelatihan pemasaran online untuk anggota
koperasi.
- Kontak: https://shopee.co.id/m/csr
Comments
Post a Comment