Kang Ojek dan Sepatu Jebol: Misi Menolong Si Tukang Jalan Kaki

 Pagi itu, langit Bandung mendung, dan Dika si tukang ojek online baru saja batal narik. Motor kesayangannya—yang dia panggil “Mio Z Ninja KW”—mogok total di depan gerbang kos.

“Motor mogok, order sepi, saldo GoPay tinggal sisa dosa. Sempurna,” gumam Dika sambil duduk di pos ronda, ngelamun bareng semut.

Tiba-tiba, dari kejauhan, muncul seorang pemuda jalan kaki cepat-cepat sambil menyeret... sepatu yang jebol parah. Separahnya sampai solnya nganga seperti mulut nunggu buka puasa.

Pemuda itu tampak ngos-ngosan, celananya penuh percikan lumpur, dan ranselnya segede impian.

“Bro, lu ngejar apaan?” tanya Dika penasaran.

“Saya jalan kaki ke kantor. Telat dikit langsung potong gaji. Sepatu jebol, tapi ya gini deh... daripada nganggur,” jawabnya sambil senyum.

Dika menganga. Ini bukan drama Korea, tapi vibes-nya menyentuh.

Dengan spontan, Dika berdiri, lalu nyeletuk, “Bro, naik ojek gue aja. Motor mogok sih… tapi punggung gue masih kuat.”

“Serius?”
“Yoi. Sekali-kali jadi ojek panggul. Gratis, bro. Cuma bayar pakai doa.”

Tanpa pikir panjang, pemuda itu naik ke punggung Dika. Orang-orang di warung sebelah heboh—ada yang ngerekam, ada yang ngasih semangat, ada juga yang nawarin sendal jepit warung.

Dika lari kecil seperti atlet olimpiade yang membawa beban negara. Jalanan menanjak jadi kayak arena ninja warrior. Tapi tawa mereka berdua pecah terus, sampai akhirnya sampai di kantor pemuda itu.

“Bro, lu serius mau nolong gue segitunya?” tanya si pemuda, setengah nggak percaya.

“Lu serius mau kerja pake sepatu nganga? Dunia ini absurd, bro. Tapi kalau kita bisa ketawa bareng sambil bantu, kenapa enggak?”

Beberapa hari kemudian, Dika kaget ketika ada seseorang datang ke kos-nya, bawa satu kardus sepatu. Ternyata, si pemuda yang ditolong adalah staf marketing toko sepatu online. Sebagai ucapan terima kasih, dia ngasih Dika 3 pasang sepatu baru—plus, link promo affiliate!

Kini, motor Dika masih mogok. Tapi dia punya sepatu baru dan nama baru di kampung:
“Kang Ojek Punggung, Si Penolong Jalanan.”

 

Comments

Popular posts from this blog

Dari Jalanan Menjadi Destinasi: Mendirikan Bisnis Perjalanan Wisata Kota Berbasis Masyarakat

Rezeki Tak Pernah Salah Alamat: Optimisme dalam Ikhtiar Islami

Kang Ojek dan Sepatu Jebol: Misi Menolong Si Tukang Jalan Kaki